KOMUNITAS TROOPER INDONESIA

Saya mengambil tema ini karena saya sendiri terutama orangtua saya yang sangat menyukai KTI(Komunitas Trooper Indonesia), karena di dalam komunitas tersebut terdapat sesuatu kelebihan dalam lingkungannya sendiri, yakni dengan menghirup udara2 segar pada saat acara gathering perkemahan di komunitas tersebut, dan pada suatu komunitas juga dapat mengajarkan betapa pentingnya solidaritas antar suatu kelompok/komunitas.

Saya akan menceritakan awal pembuatan terbitnya suatu KTI(Komunitas Trooper Indonesia) :

Lahirnya Komunitas Trooper Indonesia (KTI) berawal dari sebuah inisiatif untuk mengadakan komunikasi antara sesama penggemar, pecinta dan pemilik Chevrolet Trooper di tanah air. Keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang seluk beluk kendaraan 4x4 ini yang merupakan salah satu kendaraan SUV favorit di masa itu hingga kini, membuat Trisna Yudhianto Prakoso (Yudhi) tergerak untuk memulai suatu hubungan komunikasi melalui dunia maya.

Berawal dari dibentuknya sebuah mailing list (milis) dengan namaTrooper_Indonesia@yahoogroups.com pada tanggal 28 Mei 2001 yang kemudian dibarengi dengan mengiklankan keberadaan milis ini melalui beberapa media iklan gratis di internet, dimulailah sejarah awal keberadaan komunitas Trooper Indonesia berupa komunikasi antara beberapa pemilik kendaraan Trooper di awal-awal berdirinya milis ini.
Pada tahun pertama terbentuknya milis Trooper Indonesia, hubungan komunikasi antara sesama anggota milis hanya terbatas melalui email. Pertambahan anggota milis pun juga sangat lamban, dikarenakan belum banyaknya orang yang mengetahui keberadaan milis ini.

Inisiatif untuk melangkah lebih jauh terhadap komunitas ini diambil setelah milis berjalan selama kurang lebih 1 tahun. Inisiatif ini adalah dengan mengadakan suatu pertemuan/kontak langsung diantara sesama anggota milis yang pertama kalinya, dengan memanfjaatkan event otomotif yang cukup besar yaitu Otobursa ke-2 di Lapangan Timur Senayan. Maka, terwujudlah ajang saling temu yang pertama sejak milis KTI lahir, atau yang saat ini dikenal sebagai KOPI DARAT atau KOPDAR.

KOPDAR ke-1 saat itu hanya dihadiri oleh 2 orang anggota dari milis Trooper Indonesia, Yudhi beserta Dr. Leo dan Juned, dan beberapa pemilik Trooper yang kami temui di lokasi Otobursa, yaitu Bapak Nasiful dan Danny Nasiful, serta Bapak dan Ibu Zulkifli. Walaupun KOPDAR ke-1 hanya terdiri dari sedikit peserta, bukan berarti usaha kami berhenti sampai di sini. Sejak saat itu, berbagai usaha dilakukan untuk tetap menunjukkan eksistensi dari KTI dan milis Trooper Indonesia melalui internet serta menyebarkan dan membagikan flyer setiap kami bertemu atau berpapasan dengan pemilik kendaraan Trooper.

Sejak KOPDAR ke-1 diadakan, KOPDAR-KOPDAR selanjutnya terus diadakan secara rutin untuk tetap menjalin hubungan dengan sesama anggota, khususnya bagi anggota yang tidak dapat berhubungan menggunakan fasilitas milis.

Ajang KOPDAR ini juga digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan eksistensi dari KTI kepada khalayak luas. Sejak saat itu, hasil dari diadakannya KOPDAR, perkenalan melalui internet, dan pembagian flyer mulai terasa. Pertambahan anggota KTI baik di milis maupun non-milis, semakin meningkat dengan pesat. Ini semua adalah berkat usaha dari seluruh rekan-rekan Trooperist yang ikut serta membantu memperkenalkan keberadaan KTI di Indonesia melalui semangat kekeluargaan sesuai dengan Visi dan Misi KTI.

Sampai saat ini anggota milis Trooper Indonesia tercatat lebih dari 1200 anggota yang terdiri dari berbagai kalangan. KTI sendiri yang saat ini telah berdiri menjadi sebuah Klub serta memiliki AD/ART dan telah memiliki anggota yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

KTI dibentuk dengan menjunjung Visi dan Misi yang telah ada sejak awal pertama kali terbentuknya milis Trooper Indonesia, yaitu dengan menggalang kkomunikasi antara sesama penggemar otomotif secara umum, dan dengan penggemar, pecinta dan pemilik Trooper secara khusus, serta menjunjung tinggi asas kekeluargaan di dalam setiap aktivitasnya. Dasar dari komunitas ini adalah KEKELUARGAAN, dimana tidak hanya mementingkan aktivitas otomotif semata, melainkan juga hubungan antara sesama anggota dengan tetap mendahulukan hasil keputusan bersama untuk setiap keputusan yang diambil.