MY BLOG

A m a t e u r B l o g Y a n g d i K e m b a n g k a n S e c a r a K e t i d a k S e n g a j a a n radiradintan@yahoo.com

Jumat, 25 Februari 2011

TUGAS IBD 2

NAMA : RADINA DWI SATRIA
KELAS : 1IA09
NPM : 55410524

BAB II (Manusia & Cinta Kasih)

Jelaskan Pengertian Cinta Kasih

Cinta & Kasih dua kalimat yang hampir sama menurut saya mempunyai makna / arti yang berbeda :

Cinta : Perasaan yan lahir dari hati seseorang, timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu asa untuk ingin menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anaknya, perasaan cinta tuhan kepada umatnya yang bertaqwa. Cinta yang tulus akan menimbulkan nilai-nilai kejiwaan yang selalu tulus dan beserah.

Kasih : Semua manusia di kasihi oleh Allah swt. Baik yang beriman atau pun tidak.

Oleh karena itu Cinta di antara seseorang mempunyai makna yang luas yang bisa di miliki siapa saja, maupun teman kerabat, sekaligus musuh di atara pertemanan juga bisa menimbulkan rasa cinta. Jadi, cinta itu tidak memiliki kesempatan untuk berkembang lagi, untuk membuka diri dan menyebar ke segala penjuru. Bila kita terus berpegang pada cinta tersebut, kita tidak akan pernah kehilangannya. Bila kita kehilangan cinta, kapan saja, dengan alasan apapun. Hidup ini sudah cukup membuat kita kehilangan segalanya, tetapi kita selalu memilikinya, hanya saja kita harus menggunakannya, karena hanya itu yang kita miliki. Bila kita tidak menggunakannya, maka tentu saja tidak berkembang, tidak di perbaharui, tidak digunakan atau dimanfaatkan dalam hal apapun.
Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian, berikut ini perngertian penjelasannya :

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta menggebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lebut, siap berkorban, dan siap melindung. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasinya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah terutama cinta orang tua tehadap anaknya, dan sebaliknya.

3. Cinta mali, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mali ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda, cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta Syaghaf, adalah cinta yang sangat mendalam,alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis Syaghaf bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan Syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kebada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra'fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina.

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. al Quran menyebut term ini ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh.

7. Cinta Syauq (rindu). Term ini bukan dari Al Qur'an tetapi dari hadits yang menafsirkan Al Quran. dalam surat Al Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadits riwayat Ahmad : wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya dengan mu.

8. Cinta Kulfah, yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al Quran ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.

Sebutkan 3 Unsur Tentang Cinta

Definisi unsur-unsur tetang cinta menurut Erich Fromm, murid kesayangannya Sigmund Freud menyebutkan 4 unsur yang harus ada dalam cinta, yaitu :

1. Care(perhatian). Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Allah Swt, maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai dan yang di murkai-nya.

2. Responsibility(tanggung jawab). Cinta harus melahirkan sikap bertanggung jawab terhadap objek yang di cintai. Seperti Orang tua yang mencitai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencitai perushaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang mencintai tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangannya.


3. Respect(hormat). cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangnnya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya.

4. Knowledge(pengetahuan). Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencitai tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajarannya.


Sebutkan 3 Tingkatan Cinta

Ada 3 tingakatan cinta yaitu :

1. Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya bewujud materi. Seorang wantia biasanya mudah tergoda denga materi. Isteri yang mencintai suaminya karena ingin hartanya, berarti dia masuk dalam golongan ini. Isteri yang memijit punggung suaminya hanya ingin jatah nafkahnya di tambah. Isteri yang menyuguhkan teh hangat di seryai seulas senyuman hanya karena ingin merayu minta di belikan anting-anting. Atau isteri yang rajin bersih-bersih rumah dengan niat suami membelika perabot baru. Semuanya masuk dalam golongan cinta tingkat ini.

2. Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yag memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. tekadang dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Bahkan tak jarang ada yang rela melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya sendiri. Dalam melakukan semua itu, dia tidak mengharapkan imbalan dari kekasih atas apa yang dilakukannya itu. Yang ada dihatinya hanyalah niat tulus agar kekasihnya senang dan bahagia, itu saja. Dan inilah yang di sebut cinta tulus. Dan ketika kekasih tersenyum senang, diapun turut merasakan kesenangan itu. Manakala kekasih bahagia, hatinya pun turut merasa bahagia.

3. Cinta atas dasar mengharap ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua , adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang di lakukanya itu tidak di ridhoi oleh Allah, sang pencipta cinta. Artinya apa yang di lakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan semata dan bersifat semu. Misalnya saja waktu sholat Maghrib hampir habis dan dia membiarkan kekasihnya asyik menonton TV karena tidak mau mengganggu kesenangannya. Atau dia terus menerus memanjakannya dengan selalu membelikan barang-barang mewah secara mubazir dan berfoya-foya menghamburkan uang untuk menyenagkan keaksihnya(yang tidak punya nilai ibadah). itu semua bertentangan dengan aturan Allah. Dan orang yang tindakannya bertentangan dengan aturannya tidak akan menemukan ketentraman hidup dan kebahagiaan sejati. Sebab, yang meniupkan kebahagiaan dan ketenangan hidup ke dalam hati manusia hanyalah Allah. Dan kebahagiaan sejati di dunia ini adalah ketika amal perbuatan seseorang itu sejalan sejati di dunia ini adalah ketika amal perbuatan seseorang itu sejalan dengan perintahnya(sejalan dengan nurani). yaitu ketika amal perbuatannya itu memiliki nilai ibadah. Itulah kenapa cinta tulus saja tidak menjamin kebahagiaan. Yang menjamin kebahagiaan adalah cinta jenis ketiga, yakni cinta tulus mengharap ridho Allah sekaligus kekasih. Jadi apa yang di lakukan haruslah sesuai dengan jalur pencarian ridhonya terlebih dulu, baru ridho kekasihnya.


Sebutkan Berbagai Bentuk Cinta

Dalam mengenai hal cinta suatu bentuk cinta kepada siapa saja yang memiliki hati nurani,
cinta adalah sebuah pengorbanan terhadap apa yang kita sayangi tak peduli itu manusia, hewan,
tumbuhan, atau pun Tuhan. Betapa menyakitkan ketika di tinggal oleh apa yang kita cintai. Tuhan,
orang tua, sahabat, teman, pacar, peliharaan atau apa saja kita harus menghadapinya meskipun itu
tak sanggup.

Jelaskan Pengertian Kasih Sayang

Makna dari Kasih Sayang

Kata kasih sayang dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti
setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus
memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki
kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang
lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput. Yang dimaksud dengan kasih sayang
di sini bukan sekedar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja.
Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga
dll. Dan yang perlu di tekankan adalah bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat
yang ikhlas dan lebih banyak memberi dari pada menerima. Kepentingan diri sendri sering di
nomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang di kasih dan disayanginya.

Kekuatan Dari Kasih dan Sayang

Kasih, sayang dan cinta. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kita
semua.Tujuannya untuk menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan
ketentraman.Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna kasih sayang agar bisa saling
menghargai kebribadiandari orang lain, meski dia punya perbedaan dengan kita. Karena dari
sinilah akan tercipta keharmonisanyang aman serta penuh kemesraan. setelah itu akan muncul
daya cipta yang terwujud dalam bentukcinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan
sang Maha Pencipta, yaitu Yang Maha Esa.


Jelaskan Pengertian Kemesraan

Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang
yang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan
daya kreatifitas manusia, yang berwujud bentuk
seni. Bentuk seni dapat berbentuk seni rupa, seni
pahat,seni sastra, seni suara. Kemesraan juga
merupakan suatu yang erat yang mempunyai
daya kekuatanyang kuat, kemudian dalam suatu
kemesraan dapat terjalin di mana saja termasuk
di kekerabatan,keluarga, saudara, dll. Kemesraan
itu juga bersumber dari jalinan cinta & kasih.




Jelaskan pengertian Pemujaan


Pemujaan merupakan perwujudan cinta manusia kepada tuhan. Kecintaan kepada tuhan ini
oleh manusia diantaranya di wujudkan dalam bentuk-bentuk pemujaan atau yang lebih kita
kenal sebagai tempat beribadah. Contohnya pemujaan berkhala kiranya tidak di tentukan
oleh bentuk atau jenis penghormatan yang di lakukan seseorang. Pemujaan berhala lebih
cenderung di tinjau dari pola pikir seseorang ketika melakukan upacara ritual tertentu. Apabila
seseorang menganggap benda tertentu sebagai mahkuk yang dapat di ajak berkomunikasi atau
berkeluh kesah atas segala suka maupun duka yang ia sedang alami, maka tindakan seperti
itulah yang dapat di sebut sebagai penyembah berhala. Umat Buddha tidak pernah di ajarkan
untuk meminta-minta ketika melakukan upacara ritual di depan altar sang Buddha. Pengulangan
ini bertujuan untuk di renungkan agar dapat di jadikan pedoman hidup sehari-hari. Umat Buddha
yang melaksanakan ajaran sang Buddha sehingga berperilaku lebih baik, maka umat buddha
seperti inilah yang disebut telah menghormat sang Buddha dengan Patipati Puja.
Pemujaan berhala juga kadang-kadang di referensikan sebagai "pemujaan bintang" karena
ide dasar terhadap pemujaan berhala telah di mulai ribuan tahun lalu(Terutama pada jaman
Abraham) Ketika manusia mulai menuju bintang-bintang di langit dan bukan YHVH / Allah
sebagai penciptanya. Mereka berfikir "Apabila Tuhan menciptakan mereka untuk menunjukkan
kuasanya, mereka pastilah mempunyai kekuasaannya tersendiri!". Dan mereka berdiri di ruang
terbuka pada malam hari dan memuja bintang sebagai ksatria-kstaria YHVH / Allah. Dari ruang
terbuka, kegiatan dari masing-masing bintang yang di simbolkan. Seiring dengan simbol-simbol
dari kayu / batu tersebut di pandang mempunyai 'kekuatan tersendiri', dan terwujudlah
konsep dari pejuaan simbol / berhala. Kebiasaan tersebut menyebar ke segala budaya manusia
dan mulailah mereka memuja benda-benda / 'simbol' buatan manusia tersebut sebagai "Tuhan-
Tuhan".

Jelaskan Pengertian Belas Kasih

Dalam surat Yohanes di jelaskan ada tiga macam
cinta, yaitu :
- Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan.
- Cinta Philia ialah cinta ibu bapak(orang tua) dan
saudara.
- Cinta Amor/Eros ialah cinta antara pria dan
wanita. Perbedaan dari cinta Amor dan Eros
yaitu
cinta eros karena kodrati sebagai laki-laki dan
perempuan. Sedangkan cinta amor karena unsur-
unsur yang sulit dinanar, misalnya gadis normal
yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang
pemuda yang kerdil. Disamping itu masih ada
cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta
terhadap sesama merupakan perpaduan antara
cinta Agape dan cinta Philia.
Belas kasih dinyatakan berbeda pada tingkat yang berbeda. Ketika kita menghadapi berbagai
masalah, kita harus menggunakan Fa untuk membimbing dengan bendar dalam menaganinya
secara belas kasih.

Praktisi Tua seharusnya Tidak Terlalu Terikat degan Perasaan


Meskipun benar orang harus mencintai dan merawat orang tua dan anak-anak nya, penting
untuk tidak menjadi ekstrim, karen dapat berefek negatif. Seorang praktisi berusia enam puluh
tahun telah melakukan tiga hal dengan baik sampai ia mulai mengurus ibu mertuanya sepanjang
waktu. Dia merawatnya sampai meninggal dunia. Ayah mertuanya, kemudian memerlukan
perawatan dan ini berlangsung bertahun-tahun. Dia menjadi begitu lelah sehingga tida dapat
membaca Fa atau melakukan latihan Falung Gong tanpa jatuh tertidur. Hal ini mengganggunya
untuk melakukan tiga hal dengan baik. Meskipun rekan-rekan praktisi mengingatkan tentang
kodisinya, dia bersikeras bahwa jika praktisi tidak dapat berbelas kasih kepada anggota keluarga
mereka sendiri, maka mereka bahkan tidak memenuhi syarat sebagai orang baik. Saya merasa
ia telah lupa tanggung jawabnya yang lebih besar untuk penyelamatan manusia. Selain itu,
keluarganya bekecukupan dan mampu memperkerjakan seseorang untuk membantu merawat
ayah mertuanya. Dia tidak melakukan semua itu. saya percaya bahwa mencurahkan seluruh
waktunya untuk merawat ayah mertua mengarah ke ekstrim karena dilakukan dengan
mengorbankan tugasnya yang lain. di penjara adalah sebuah bentuk penganiayaan. membiarkan
penyakit orang lain menghentikan anda melakukan tiga hal juga salah satu bentuk penganiayaan.


OPINI

Dalam materi dari manusia & cinta kasih tersebut menyatakan bahwa dalam sebuah cinta
berarti berkorban dan cinta sejati tak selalu memiliki. Cinta adalah suci, peliharalah cinta itu dan
pupuklah dengan kasih sayang, kesetiaan, pengertian dan perhatian. Berbahagialah orang yang
merasakan cinta, karena dengan cinta manusia dapat mengalahkan logika dan akal fikiran manusia.
Taburkanlah cinta dan kasih sayang yang tulus dan iklas, suatu saat pasti kita menuaikan yg
telah ditanamkan. Tak ada nama cinta jika suatu perasaan terlibat nafsu belaka. Manusia di cintai
bukan karena memikat, namus sebaliknya. Bila manusia di cintai maka ia akan tampak memikat.
Saat cinta memilih terbang, jangan sekalipun hanya mengejarnya. Tetapi berusahalah untuk
dapat meraihnya lagi. Karena cinta, bertapapun jahatnya pernah mempesonakan manusia sebagai
hadiah yang tidak mudah hilang. Cinta adalah gambaran yang indah. Sosoknya selalu diimpikan
untuk hadir di dalam sanubari setiap insan. Berbabahagialah manusia jika di hatinya selalu ada
cinta atau kasih sayang. Sebenernya kata cinta itu adalah sebuah hiasan untuk melengkapi sosok
kasih sayang, dan cinta itu hanya sebuah simbol dari kasih sayang yang begitu indah. Kasih sayang
tersebut timbul karena adanya sosok dua kelamin yang berbeda, namun sosok itu berkembang
secara tahap menahap, maka timbulah rasa kasih sayang antara dua hati yang berbeda. Sekalipun
rasa sayang itu selalu berkembang, maka timbulah rasa cinta yang menyatakan simbol yang
sangat kuat, dari hal ini menjelaskan bahwa manusia harus menciptakan kebudayaan yang
bersahabat atau perdamaian, maka dalam suatu perdamaian akan timbul suatu rasa cinta
dan kasih sayang, kemudian kasih sayang itu harus selalu di jaga sampai ajal memisahkan kita






















Jumat, 18 Februari 2011

TUGAS IBD


NAMA : RADINA DWI SATRIA
KELAS : 1IA09
NPM : 55410524

BAB I (Manusia & Kebudayaan)

Hakekat Manusia

A. Manusia Menurut Pandangan Ilmiah dan Filsafat

Dalam pandangan klasik dan rasional tentang manusia faktanya manusia adalah makhluk yang berakal. Menurut Plato akal adalah alat untuk mengarahkan budi pekerti. Aristoteles juga berpendapat bahwa akal manusia adalah kekuatan yang tertinggi dari jiwa dan merupakan kebanggaan dan keagungan manusia. Manusia menurut pandangan ilmu Antropologi adalah homo sapien. Pandangan antropologi budaya manusia adalah organisme sosio budaya. Pandangan ilmu psikologi manusia adalah individu yang belajar. Pandangan ilmu sosiologi manusia adalah animal sociale (binatang yang bermasyarakat). Menurut Aristoteles ilmu politika manusia sebagai animal politicon (binatang yang hidup berpolitik). Pandangan ilmu ekonomi manusia adalah animal econominicus (binatang yang terus berusaha memperoleh kemakmuran materiil).
Manusia menurut pandangan filsafat manusia adalah:

> Manusia seutuhnya (animal symbolicum).

>Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan pikiran sebagai milik manusia yang unik (animal rationale).

>Hewan yang mempunyai kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol untuk mengkomunikasikan pikirannya (animal sociale).
>Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menalar dan menyadari sebagai pribadi yang menalar.

>Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan suatu yang kreatif.

>Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol maka dapat mengadakan perbedaan moral.

>Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol dapat menyadari diri sendiri sebagai pribadi.

Sifat-sifat manusia yang demikian harus dipahami oleh para pelaku pendidikan sebagai dasar pengembangan proses pendidikan guna mencapai hasil sebagaimana diharapkan baik untuk masa depan peserta didik itu sendiri maupun untuk pembangunan secara luas.




B. Manusia sebagai Makhluk Individu

Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun sanak kembar. Itulah uniknya manusia. Karena dengan adanya individulitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri setiap insan.

Mengenal perbedaan individual murid ini sangat penting bagi guru, yaitu guru dapat menyikapi siswa dengan cara tertentu dalam proses pembelajaran. Guru tidak bisa memperlakukan siswa secara seragam. Keunikan siswa hendaknya dihadapi dengan cara-cara yang beragam guna mencapai efektifitas pembelajaran.

Menurut Oxendine dalam (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa perbedaan individualitas setiap insan nampak secara khusus pada aspek sebagai berikut

>Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak.

>Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku.

>Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.

>Perbedaan kecakapan atau kepandaian

Sifat-sifat keindividualitasan setiap insan perlu ditumbuhkembangkan melalui pendidikan agar bisa menjadi kenyataan, disini pendidikan berfungsi membantu peserta didik untuk membentuk kepribadianya atau keindividualannya. Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah lak yang bukan merupakan tindakan instingtif, dan hal ini hanya bisa diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman belajar (Tim Dosen FIP-UM,1995). Pendidikan harus mengembangkan peserta didik agar mampu menolong dirinya sendiri. Pendidik hanya menunjukan jalan dan memberikan motivasi bagaimana cara memperoleh sesuatu dalam mengembangkan dirinya. Artinya bahwa dalam proses pendidikan itu yang aktif bukan hanya pendidik tetapi juga peserta didik. Proses pendidikan adalah tindakan bersama, berlangsung dalam suatu pergaulan timbal balik, yang juga memperhatikan kepribadian tiap peserta didik, kesefahaman,keserasian, kebersamaan antara pendidik dan peserta didik untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan ini merupakan dasar untuk menumbuhkan kewibawaan pendidik. Pendidikan adalah suatu hak fundamental, maka masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan kesempatan pendidikan yang diimplikasikan oleh hak itu, (Arbi, 1988). Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Dilain pihak dikatan bahwa pendidikan berhubungan untuk ”dapat membangun diri sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.

C. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.

Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.

Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.

Melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu keadaan yang seimbang antara perkembangan aspek individual, sosial, moral dan religi, agar menjadi manusia yang bisa menjalani kehidupan bersama.


D. Manusia sebagai Makhluk Susila

Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi. Menurut bahasa ilmiah sering digunakan istilah etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan) dan etika (persoalan kebaikan). Jasi kesusilaan selalu berhubungan dengan nilai-nilai. Pada hakekatnya manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta melaksanakannya sehingga dikatakan manusia itu adalah makhluk susila. Dirjarkara mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai tersebut dalam perbuatan. (Dirjarkara, 1978,36-39) nilai-nilai merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia karena mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan dan sebagainya, sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman dalam hidup.

Hubungan dan kebersamaan dengan sesama manusialah manusia dapat hidup dan berkembang sebagai manusia. Manusia bertindak, tidak sembarang bertindak, melainkan mereka dapat mempertimbangkan, merancang, dan mengarahkan tindakannya. Persoalan mengenai masalah apakah tindakannya baik dan tidak baik, adalah persoalan tentang nilai, persoalan norma, persoalan moral atau susila. Peran pendidikan disini membantu mengarahkan perbuatan anak dalam kehidupannya dimasa mendatang. Dengan pendidikan pula peserta didik dapat tumbuh kesadarannya terhadap nilai, dapat tumbuh suatu sikap untuk berbuat dan mau berbuat selaras dengan nilai, atau berbuat selaras dengan apa yang seharusnya diperbuat. Perbuatan yang selaras dengan nilai itulah yang menjadi inti dari perbuatan yang bertanggung jawab.

Pandangan manusia sebagai makhluk susila atau bermoral, bersumber pada kepercayaan bahwa budi nurani manusia secara apriori adalah sadar nilai dan pengabdi norma-norma. Pendirian ini sesuai dengan analisa ilmu jiwa dalam tentang struktur jiwa (das Es, das Ich dan das uber ich). Struktur jiwa yang disebut das Uber Ich (super ego) yang sadar nilai esensial manusia sebagai makhluk susila. Kesadaran susila (sense of morality) tidak dapat dipisahkan dengan realitas sosial, sebab adanya nilai, efektifitas nilai, berfungsinya nilai hanya ada di dalam kehidupan sosial, artinya kesusilaan atau moralitas adalah fungsi sosial. Tiap hubungan sosial mengandung hubungan moral. “Tiada hubungan sosial tanpa hubungan susila, dan tiada hubungan susila tanpa hubungan sosial” (Noorsyam, 1986).

Kodrat manusia sebagai makhluk susila dapat hidup aktif-kreatif, sadar diri dan sadar lingkungan, maka intervensi pendidikan bukan hanya sekedar penanaman kebiasaan atau latihan namun juga memerlukan motivasi dan pembinaan kata hati atau hati nurani yang kelak akan membentuk suatu keputusan. Oleh karena itu pendidikan harus mampu menciptakan manusia susila, dengan mengusahakan peserta didik menjadi manusia pendukung norma, kaidah, dan nilai-nilai susila dan sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.

Pentingnya mengetahui dan menerapkan secara nyata norma,nilai dan kaidah masyarakat dalam kehidupan sehari-hari mempunyai beberapa alasan, antara lain:

>Untuk kepentingan dirinya sendiri sebagai individu

Setiap individu harus dapat menyesuaikan terhadap kehidupan dan bertingkah laku sesuai norma, nilai, dan kaidah yang berlaku pada masyarakat, agar individu tersebut merasa aman, diterima dalam kelompok masyarakat tersebut.

>Untuk kepentingan stabilitas kehidupan masyarakat itu sendiri

Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya memiliki aturan yang berupa norma, nilai dan kaidah sosial yang mengatur tingkah laku individu yang bergabung didalamya. Norma, nilai dan kaidah sosial tersebut merupakan hasil persetujuan bersama demi untuk dilaksanakan dalam kehidupan bersama, demi untuk mencapai tujuan bersama (Tim Dosen FIP UM, 1995).

E. Manusia sebagai Makhluk Keberagamaan

Manusia adalah makhluk beragama, dalam arti bahwa mereka percaya dan/atau menyembah Tuha, melakukan ritual (ibadah) atau upacara-upacara. Suatu fenomena bahwa manusia menyembah, berdoa, menyesali diri dan minta ampun kepada sesuatu yang ghaib, walaupun kemudian ada yang menjadi agnostic (tidak mau tahu akan adanya Tuhan) atau atheis (mengingkari adanya Tuhan). Mereka cenderung untuk mengganti Tuhan yang bersifat pribadi seperti negara, ras, proses alam, pengabdian total untuk mencari kebenaran atau ideal-ideal yang lain.

Hubungan pribadi manusia dengan Tuhan lebih bersifat trasendental, karena hubungan ini lebih banyak melibatkan rohani pribadi manusia yang bersifat perseorangan. Dengan adanya agama maka manusia mulai menganutnya. Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan agama, penanaman sikap dan kebiasaan dalam beragama dimulai sedini mungkin, meskipun masih terbatas pada latihan kebiasaan (habit formation). Tetapi sebagai pengembangan pengkajian lebih lanjut tentunya tidak dapat diserahkan hanya kepada satu pihak sekolah saja atau orang tua saja melainkan keduannya harus berperan. Oleh karena itu dimasukkannya kurikulum pendidikan agama di sekolah-sekolah.

Tugas pendidikan yaitu membina pribadi manusia untuk mengerti, memahami, menghayati, dan mengamalkan aspek-aspek religi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selaras dengan pandangan manusia sebagai makhluk beragama, maka menggali nilai-nilai yang melandasi pendidikan itu hendaknya memperhatikan nilai-nilai yang bersumber pada Tuhan Yang Maha Esa dengan meyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akherat.

F. Potensi Manusia

Manusia dikaruniai fasilitas istimewa dan tidak dimiliki makhluk lain yaitu berupa akal. Dengan akal, Tuhan memberi tugas untuk mengatur, mengelola, memberdayakan dan menjaga kelestarian alam. Manusia juga diberikan kelebihan yaitu rasa, karsa, cipta, karya, dan hati nurani. Dari semua kelebihan tersebut bisa dikembangkan kedalam potensi-potensi yang bersumber dari cipta, yaitu potensi intelektual atau intelectual quontien (IQ). Potensi dari rasa, yakni potensi emosional atau emosional quontien (EQ) dan potensi spiritual atau spiritual quontien (SQ). Sedangkan potensi yang bersumber dari karsa adalah potensi ketahanmalangan atau adversity quontien (AQ) dan potensi vokasional quontien (VQ).

Dengan IQ, manusia mampu menyatakan benar dan salah berdasarkan intelektual. Kita mampu menghitung, membuat konstruksi bangunan, meyusun program. Dengan EQ, manusia mampu mengendalikan amarah, memiliki rasa iba, kasih sayang, tanggung jawab, kerjasama dn kesenia (estetika). Dengan adanya EQ maka muncul sikap sabar, lemah lembut ataupun sebaliknya. Dengan SQ, manusia membedakan mana yang baik dan yang buruk. Potensi ini sangat terkait dengan etika atau nilai-nilai moral, baik dan buruk, serta nilai-nilai keagamaan. Dengan AQ, manusia mampu menghadapi berbagai hambatan dan tantangan hidup. Dengan adanya ini muncul sikap tabah, tangguh, memiliki daya juang dan kreatifitas. Dengan VQ, manusia mampu dan cenderung pada bidang-bidang ketrampilan atau kejuruan. Misalnya bidang olahraga, kesenian, dan teknik. Pada hakekatnya, kedua potensi AQ dan VQ merupakan manisfestasi dari berbagai potensi diri yang direalisasikan dalam tindakan.
Berikut akan dideskripsikan bagaimana potensi-potensi itu berproses pada diri manusia. Potensi pikir, awal dari proses pengembangan diri manusia. Contoh, seorang pelukis ingin membuat sebuah gambar yang menarik menurut pendiriannya. Dia punyai ide atau pikiran wujud benda yang mau dilukis, katakanlah gambar wanita. Setelah ide itu muncul dan pikiran mulai berproses, selanjutnya dia menilai secara psikologis (rasa) bahwa model gambar wanita yang mau dilukis itu cocok, indah, dan menarik. Berikutnya muncul kehendak (rasa) untuk mewujudkan keinginan membuat lukisan wanita itu. Kehendak akan muncul dan ingin diwujudkan apabila hasil penilaian psikologis (rasa) cocok dengan selera sang pelukis. Selanjutnya, ketika pada diri manusia sudah ada kehendak untuk mewujudkan lukisan wanita, daya cipta muncul bagaimana memulai dan menggambarkan model lukisan yang diinginkan. Hasil dari daya cipta ditunjukkan dengan wujud nyata, yakni yang berupa lukisan wanita sebagaimana yang dibayangkannya. Karena manusia adalah mahluk beretika, termasuk pelukisnya juga mahluk etika, maka karya cipta manuisa itu harus mengandung nilai etika.

Kepribadian Bangsa Timur


Dalam suatu hal dari kepribadian bangsa timur terdapat suatu wilayah yang berbeda-beda, dalam
suatu wilayah tersebut terdapat adat istiadat yang berbeda beda dalam wilayah atau bangsa itu sendiri. Namun secara garis besar terdapat tiga wilayah yaitu : Barat, Timur tengah, timur. Kebetulan kita sebagai orang Indonesia terdapat dalam bangsa timur, dan bangsa timur itu sendiri terkenal baik, menurut wilayah lain bangsa timur mempunya sifat yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tida individualis dan saling tolong-menolong antara satu sama lain, meskipun itu, kebanyakan bangsa timur masih tertinggal oleh bangsa barat dan timur tengah.

Terjadinya perubahan kebudayaan:
Pada jaman sekarang ini banyak pengaruh barat yang masuk dan menjajah kembali gaya hidup kita (bangsa Indonesia) yang mengadut adat adat ketimuran dan kesopanan. Hal ini menjadi boomerang karena sebagian besar dan mayoritas penduduk Indonesia adalah Negara muslim. Dengan masuk nya budaya asing ke Indonesia ini menjadi sesuatu yang agak miris dikarenakan makin terkikis nya budaya nasional itu sendiri. Dibawah ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi ditrima atau tidak nya berbagai unsure budaya di dalam masyarakat.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas
.



Bagan Psiko - Sosiogram Manusia

Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Bagan Psiko-Sosiogram

diambil dari buku "Mentalitas dan Pembangunan"

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.








Definisi Kebudayaan


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Belanda, kebudayaan disebut kultuur, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata kultuur juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurutSoerjanto Poespowardojo 1993).

Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.

Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar
.

1 pikiran; akal budi

2 adat istiadat:

3 sesuatu mengenai peradaban yg sudah berkembang

4 sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan yg sudah / sukar diubah;

Menurut Edward B. Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Keterkaitan Antara penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.



Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.


7 Unsur Kebudayaan Universal


Unsur Kebudayaan Universal


Dari beberapa pendapat yang ada tentang unsur kebudayaan universal, pendapat C. Kluckhohn yang sering dijadikan sebagai referensi. Pendapat C. Kluckhohn tentang tujuh unsur kebudayaan merupakan hasil inti sari dari pendapat-pendapat lainnya.

Dalam karyanya yang berjudul Universals Categories of Culture, ia menjelaskan 7 unsur kebudayaan universal yang selanjutnya disebutcultural universals, yaitu sebagai berikut.

1. Sistem kepercayaan (sistem religi)

2. Sistem peengetahuan

3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi

5. Sistem kemasyarakatan

6. Bahasa

7. Kesenian

Urutan unsur-unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau susahnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang ada pada nomor urut pertama dianggap sebagai unsur kebudayaan universal yang paling sulit berubah, sedangkan urutan yang terakhir merupakan unsur kebudayaan yang paling mudah berubah.(by Anne Ahira

)

Dalam unsur sistem kepercayaan membahaskan tentang Berbagai unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat memiliki fungsi untuk memuaskan suatu rangkaian hasrat atau naluri akan kebutuhan hidup manusia yang disebut basic human needs.

Dalam unsur sistem pengetahuan membahaskan tentang

Ilmu adalah sebuah cara yang dipakai untuk mempelajari suatu aspek agar Anda dapat memahami dan selanjutnya menguasainya sebagai kompetensi diri. Sementara pengetahuan adalah segala hal yang menjadikan Anda mengetahui seluk beluk aspek kehidupan. Dengan demikian Anda dapat mengartikan secara bebas bahwa ilmu pengetahuan adalah cara yang di pakai untuk mempelajari segala sesuatu yang ada dalam aspek kehidupan.

Untuk menguasai semua itu, maka salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan menempuh pendidikan atau mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dan, proses tersebut diikuti pada institusi in formal maupun formal serta non formal. In formal berarti di lingkungan keluarga, formal berarti di lingkungan sekolah, dan non formal berarti di lingkungan masyarakat. Berbagai ilmu pengetahuan dapat diperoleh dari ketiga proses tersebut, di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

Dalam unsur peralatan dan perlengkapan hidup manusia membahaskan tentang

Pilihan manusia dalam hidupnya ditentukan oleh nilai-nilai yang dibawanya sejak kecil. Komponen jiwa yang satu ini juga akan mempengaruhi cara berfikir dan kepribadian manusia. Hal tersebut tentunya sangat berkaitan erat dengan kesuksesan, karena setiap orang meraih sukses dengan kepribadian yang kuat dan dedikasi yang tinggi terhadap hidup.

Nilai itu sendiri mereka dapatkan karena kebersihan hati untuk menerima dan belajar. Nilai-nilai yang manusia kuasai dari alam, lingkungan social, dan yang paling utama adalah dari agama kemudian mereka olah menjadi kepribadian yang unggul untuk nantinya mewariskannya kembali pada anak cucu mereka dan generasi selanjutnya.

Betapa berartinya nilai yang telah Tuhan titipkan pada manusia. Adapun nilai-nilai luhur yang manusia miliki secara alami adalah hal-hal yang telah diajarkan nenek moyang manusia. Namun demikian, jauh sebelum manusia dapat mendengar dan belajar, mereka telah memiliki nilai-nilai dalam hati mereka yang telah dititipkan Tuhan untuk dilaksanakan dalam menempuh kehidupan.

Dalam unsur mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi membahaskan Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.

Dalam unsur sistem kemasyarakatan membahaskan dalam suatu perkumpulan masyarakat terdapat hubungan sosialisasi antar kelompok masyarakat tersebut yang dimana bersosialisasi itu sangat penting untuk mengembangkan curahan kata-kata yang terjadi di kelompok masyarakat tersebut. Suatu hubungan masyarakat yang sangat layak untuk di pertimbangkan secara bersama-sama salah satunya itu adalah bekerja bakti / bergotong royong dan saling tolong-menolong bagi yang kurang mampu. Mungkin yang sulit bagi bangsa kita yaitu bersosialisasi dengan bangsa asing di luar sana, karena bahasa berbicaranya yang berbeda, dan seharusnya kita bisa belajar untuk bisa bersosialisasi dengan bangsa asing, oleh karena itu semua itu ada pembelajaran yang harus kita pelajari, agar kemasyarakatan terutama sosialisasi antara masyarakat dan warga bangsa asing bisa siap untuk di lampaui.

Dalam unsur bahasa membahaskan yaitu Telah dikukuhkan oleh para ahli bahasa bahwa bahasa sebagai alat komunikasi secara genetis hanya ada pada manusia. Implementasinya manusia mampu membentuk lambang atau memberi nama guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang tidak mampu melakukan itu semua. Bahasa hidup di dalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk berkomunikasi. Kelangsungan hidup sebuah bahasa sangat dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi dalam dan dialami penuturnya. Dengan kata lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah dari bahasa itu.


Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia, sama dengan language, dalam bahasa Inggris, taal dalam bahasa Belanda, sprache dalam bahasa Jerman, lughatun dalam bahasa Arab dan bhasa dalam bahasa Sansekerta. Istilah-istilah tersebut, masing-masing mempunyai aspek tersendiri, sesuai dengan pemakainya, untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan yang mempunyai aspek yang sangat
luas, sehingga merupakan konsep yang tidak mudah didefinisikan. Seperti yang diungkapkan oleh para ahli:
1. menurut Sturtevent berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok sosisal untuk kerjasama dan saling berhubungan.

2. Menurut Chomsky language is a set of sentences, each finite length and contructed out of a finite set of elements.

3. Menurut Keraf, bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Dalam unsur kesenian membahaskan dalam suatu kesenian di kebudayaan Indonesia terdapat khas yang di budidayakan oleh indonesia karena kesenian tersebut biasanya di gemari oleh peminat-peminat yang berkebudayaan dan berkembangsaan indonesia tersebut.

hal yang unik dalam kesenian itu adalah alat-alat kesenian seperti alat musik tradisional yaitu angklung, alat tabuh, alat tiup, alat gesek dll. Kesenian untuk tarinya yaitu Tari Legong, Tari Topeng, Tapi Merak, dll. Dari jenis alat-alat musik dan tari tradisional tersebut juga banyak di gemari oleh warna negara asing yang mengunjungi tempat kesenian kebudayaan Indonesia tersebut.

3 Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya

Wujud Kebudayaan


Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
-Kompleks Gagasan, konsep dan pikiran manusia. Wujud ini di sebut sistem budaya yang bersifat abstrak, bepusat pada setiap kepala manusia dan dapat dinyatakan dalam bentuk tulisan

-Kompleks Aktifitas, berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi , bersifat konkret, dapat di amati, di observasi, dan di foto.

-Wujud sebagai benda manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari penggunaan peralatan untuk mencapai tujuannya.

OPINI

pendapat saya mengenai kebudayaan di indonesia ini adalah kebudayaan indonesia sangat mahal dalam hal makna dan kejiwaan dari keubudayaan tersebut. Tetapi sangat kurangnya kreatifitas dari orang-orang indonesia itu sendiri, sehingga kebudayaan indonesia mudah sekali dapat di bajak oleh negara lain, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan pembajakan itu sendiri, supaya pembajakan ini dapat di hilangkan, dan pembajakan ini sangat merugikan orang-orang yang sudah melestarikan kebudayaan di indonesia. Dalam hal lain kebudayaan indonesia sangat terkenal di beberapa negara eropa dan amerika, contohnya negara amerika yang sangat mengagumi khas batik di indonesia hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri dari bangsa kita, sehingga hasil expor batik ke luar negri dapat menguntungkan bagi bangsa kita. Kemudian Kebudayaan indonesia juga hasil warisan dari nenek moyang yang mempercayakan pada budi daya jaman sekarang ini, maka bagaimana kitanya sendiri menjaga kelestarian yang di berikan oleh nenek moyang kita. Hal tersebut bisa juga di jadikan sebagai pembelajaran untuk anak-anak indonesia yang telah tumbuh usia, sehingga masa depan terutama tentang kebudayaan dapat berubah dan bisa menjadi lebih baik lagi. Kita harus bersyukur dengan kebudayaan yang telah di berikan oleh tuhan yang maha esa, sebagaimana kebudayaan kita juga negara kita sendiri yang telah di tumbuhkan oleh nenek moyang kita. Agar kebudayaan tidak menyimpang maka sebaiknya kita harus melihat dari diri kita sendiri terdahulu, apakah dari seluruh masyarakat kehidupan dalam bersosialisasi sudah di bilang baik dan menjaga budaya atau lingkungan sudah terbilang unggul ? Dari hal itu kita bisa mengintrospeksi dari diri kita agar bisa menjaga atau melestarikan kebudayaan kita. Jiwa yang besar yang memiliki rasa keingintahuan dan bisa menjadi ketua yang dapat di percaya oleh lingkungannya hal itulah yang bisa terbilang dapat melestarikan atau mengembangkan kebudidayaan di masa yang akan datang. Hal ini bisa terbilang kewarganegaraan dalam politisi kebudayaan yang terus berjalan sampai mati, maka pembelajaran tidak akan putus dan terus mengetahui dalam ilmu prospeksi diri yang akan bekembang di kemudian hari.