MY BLOG

A m a t e u r B l o g Y a n g d i K e m b a n g k a n S e c a r a K e t i d a k S e n g a j a a n radiradintan@yahoo.com

Kamis, 10 Maret 2011

TUGAS IBD 4

NAMA : RADINA DWI SATRIA
NPM : 55410524
KELAS : 1IA09

BAB IV (Manusia & Keindahan)


Keindahan

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindaha. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu beratambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

a. APAKAH KEINDAHAN ITU ?

Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah diubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bag kita jika berbicara mengenai keindahan, teatapi jelas bagi kita jika berbicara emngenai seseuatu yang indah. Keindahan hanyan sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setekah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.


Dapat Membadakan Antara Keindahan Sebagai Kualitas Abstrak dan Sebagai Sebuah Benda Tertentu yang Indah

Menurut sejarah Yunani kuno abad 18, pada saat itu pengertian keindaha telah di pelajari oleh parah Filsuf. Menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis Besar Estetik"(Filsafat keindahan), dalam bahasa inggris keindahan diterjemahkan dengan kata "Beautiful", bahasa Perancis "Beau" . akar katanya adalah "Bello", kata-kata itu berasal dari bahasa latin "Bellum". a akar katanya adalah "Bonum" yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "Bonellum" dan terakhir dipendekkan menjadi "bellum". Kemudian menurut luas cakupannya, keindahan dibedakan menjadi tiga macam pengertian, yaitu :



- Keindahan Dalam Arti Luas
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hukum yang indah : Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan, Plotinus yang berbicara tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah atau bisa pula disimak dari apa yang biasa dibicarakan oleh orang-orang Yunani mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tetapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya "Sylmmetria", untuk keindahan berdasarkan pengelihatan.(misalnya pada seni pahat dan arsitektur) dan "Harmonia" untuk keindahan berdasarkan pendengaran(musik).
Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi:
-Keindahan Seni
-Keindahan Alam
-Keindahan Moral
-Keindahan Intelektual

- Keindahan dalam arti estetika murni
Hal ini murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
-Keindahan dalam arti terbatas
Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan indera penghilatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Menyebutkan Tentang Kehidupan yang Seluas-luasnya


Di negeri ini sedang terjadi dimana banyak masalah diramaikan, tetapi setelah persoalan mengisi kepala orang selanjutnya dibiarkan begitu saja tanpa penyelesaian, sehingga kepala jutaan orang Indonesia siisi oleh banyaknya masalah yang tidak terselesaikan. Piliran macet jadinya. Tidak selesai-selesai soal barang langka dan harga meroket, minyak tanah menghilang atau tuduh-tuduhan diantara pemimpin yang jelas tidak menguntungkan. Ikutan cape jika membaca berita di media isinya hanya masalah yang di tulis tanpa tawaran solusi dan analisanya. Hanya mau dikatakan seperti apa jika meman kenyataannya seperti demikian. Menyelesaikan masalah adalah sebuah keharusan tetapi kalau hanya membuat semua orang mejadi terbuang energinya karena diberi masalah, apa gunanya selain merusak semangat dan pikiran banyak orang.

Mengajak banyak orang berpatisipasi dalam menyelesaikan masalah adalah baik dan akan meningkatkan kualitas civil society, tetapi meracuni semangat dan pikiran jernih seseorang, akan meusak dalam jangka panjang. Dalam politik, ada pepatah jika tidak bisa bertanding "memperlihatkan adu keungguklan atau prestasi" maka cara lainnya adalah "berlomba memperlihatkan kebusukan lawan atau malahan membusukan lawan". Strategi ini jels sangat tidak baik, tetapi kenyataannya banyak digunakan oleh para politisi dalam berpolitik. Hanya barangkali jika makin banyak orang yang pikirannya menjadi buntu, akan sangat berbahaya untuk Indonesia.

Menjelaskan Tentang Nilai Estetik

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan di anggap sebagai salah satu jenis nilai sepeti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Masalahnya sekarang ialah : apakah nilai estetik itu ? Dalam bidang filsafat, istilah nilai sering kali di pakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti bernilai atau kebaikan(goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences di berikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut : "the believed capacity of any object to satisfy a human desire. The quality of any object which causes it to be on interest to an individual or a group".(kemampuan yang di percaya ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan). Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang hams dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang di percaya terdapat suatu benda sampai terbukti ketidakbenaraannya.

Tentang nilai itu ada yang membedakkan antara nilai subjektif dan nilai objektif, atau ada yang membedakkan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik. Nilai eksterinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainny(insmmental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan , ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contoh :
1. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu di sebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin di sampaikan kepada pembaca melalui(alat benda)puisi itu disebut nilai instrinsik.
2. Tari, tartan Darmawulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak geriknya. Tarian itu merupakan ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin di sampaikkan oleh tartan itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.

Membedakkan Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik.


Mengambil Contoh dari Morivasi Ekstrinsik dan Motivasi Instrinsik Karyawan Tetap Dibanding Dengan Karyawan Kontrak

Banyaknya tenaga kerja yang direkrut juga harus diimbangi dengan meningkatnya motivasi yang dimiliki oleh karyawan agar perusahaan dapat terus berjalan dan semakin berkembang. Pengukuran motivasi para pekerja terdiri dari motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Karyawan status kontrak, pada umumnya lebih berorientasi pada guest satisfaction dengan memberikan pelayanan yang maksimum atau terbaik sehingga dapat diberikan. Sedangkan kemampuan karyawan tetap mempunyai pengalaman, dan kemampuan kerjanya yang masih kurang dibanding dengan karyawan kontrak, sehingga mereka lebih mengandalkan hubungan yang harmonis dengan para staf tetap. Fenomena yang terjadi pada Hotel Regent's Park Malang ini adalah dimungkinkan adanya keinginan yang begitu besar dari karyawan kontrak & Apprentice untuk dapat diterima sebagai karyawan tetap. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik karyawan tetap dan karyawan kontrak/Apprentice di Deparment Housekeeping di Hotel Regent's Park Malang.
Jenis pernelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dala penelitian ini adalah karyawan Hotel Regent's Park Malang pada department housekeeping. Yakni sebanyak 40 orang yang terdiri dari karyawan kontrak dan karyawan tetap. Metode pengumpulan data: Observasi, Wawancara dan Kuisioner, pengumpulan bahan dokumen. Pengolahan data yang digunakan adalah statistik deskriptif.


Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa adalah nilai rata-rata Motivasi Ekstrinsik dan Motivasi Instrinsik karawan kontrak lebih baik besar dari pada kayawan tetap. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik karyawan kontrak lebih baik dari pada karyawan tetap. Nilai rata-rata seluruh jawaban responden karyawan kontrak lebih besar dari pada karyawan tetap. Nilai rata-rata jawaban responden dari karyawan tetapnya dalah cukup setuju dan nilai rata-rata jawaban responden dari karyawan kontrak adalah setuju. Nilai rata-rata seluruh jawaban responden karyawan kontrak lebih besar dari pada karyawan tetap. Nilai rata-rata jawaban responden dari karyawan tetapnya adalah cukup setuju dan nilai rata-rata dari jawaban responden karyawan kontrak adalah setuju. Besarnya nilai rata-rata ini mungkin karena karyawan kontrak memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja dan atau mereka mempunyai harapan untuk bisa mendapatkan jabatan yang lebih baik di kemudian hari. Sedangkan karyawan lama mungkin merasa bahwa pekerjaan mereka sudah menjadi rutinitas.

Pengertian Tentang Kontemplasi dan Ekstansi

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan
pada selera seni di dukung oleh faktor kotemplasidan ekstensi. Kontemplasi adalah dasar dalam
diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang inda. Ekstansi adalah dasar dalam dri manusia
untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah, apabila kedua dasar ini di
hubungkan dengan kreativitas mak kontemplasi tersebut menjadi faktor pendiring untuk
menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi setiap manusia berbeda-beda, maka tanggapan
terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.

Menyebutkan teori-teori Dalam Renungan

Renungan berasal dari kata renung : artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memiliki
sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk
menciptakan seni ada beberapa teori antara lain:

1. teori pengungkapan
2. teori metafisik, dan
3. teori psikologis.

Teori pengungkapan

Dalil teori ini ialah bahwa "arts in an expresition of human
feeling" (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang
dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya
seni. Tokoh teori eksresi yang paling terkenal ialah filsuf
Italia Benedeto Croce(1886-1952) beliau antara lain
menyatakan bahwa "seni adalahpengungkapan pesan-pesan
" expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi
adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melakui
penghayatan tantang hal-hal individual yang menghasilkan
gambaran angan-angan(images). Dengan demikian
pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan
seperti misalnya images warna, garis dan kata bagi
seseorangpengungkapan berarti menciptakan seni dalam
dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jamaniah keluar.
Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi
dalam gambaran angan-angan.Seorang tokoh lainnya adalah
Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah
memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang
seseorang telah mengalaminya dan
setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan
berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang
diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu
sehingga orang-orang
mengalami perasaan yang sama.




Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi
keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan
(imitation teori) Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mengendalikan adanya dunia ide pada
taraf yang tertinggi sebagai realita illahi. Para taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini
yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karya seni yang dibuat manusia
adalah merupakan mimemis(tiruan) dari realita duniawi.

Teori Psikologis

Para ahli estetik dalam abad modern menengah teori-teori seni dari sudut hubunngan karya
seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis misalnya
berdasarkan psikoanalisa dikemukakan baahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedangkan karya seni itu merupakan
bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori
lain lagi yaitu teori permainan yang di kembangkan oleh Fredick Schiller(1757-1805) dan Herbert
Spencer(1820-1903) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untu yang bermain-main(
play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan
energi yang harus dikeluarkan dalam teori pendandaan(signification theory) memandang seni
sebagai lambang.




OPINI

Dalam sebuah keindahan terdapat sesuatu yang kita alami yang terindah dari hidup kita,
apabila keindahan itu terwujud, bagaimana dengan kita yang merasakan keindahan tersebut.
Sebagaimana keindahan itu berawal dari kemanusiaan yang mempunyai tekad yang kuat,
tekad yang kuat itu contohnya bagaimana kita merasakan sesuatu yang kita inginkan dapat
tercapai secara tidak langsung, hal inilah yang terwujud dalam impian yang telah dipendam
setelah sekian lama. Waktu yang terus berjalan akan menggerakan sebuah langkah yang
tertuju kedalam perangkap yang luas, kemudian perangkap yang luas akan mempunyai titik
kelemahan untuk mencapai sesuatu yang di inginkan, bila sudah didapat apa yang diinginkan
maka keindahan itu sendiri akan terwujud, keindahan bisa juga terwujud dalam suatu keluarga
yang demokratis, yang selalu bersama sama untuk mengambil suatu keputusan pada kehidupan
keluarga tersebut, maka hal yang baik perlu kita contohkan kepada masyarakat kita, bahwa
bersama-sama / bergotong royong itu akan indah pada waktunya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar